IDFC FIRST Bank Savings Account - a gamechanger
You must have understood by now that a higher rate of interest translates into a higher return on your account balance. Similarly, frequent interest credits lead to faster compounding, helping you achieve your financial goals sooner.
IDFC FIRST Bank Savings Account ticks the boxes on both these parameters. Its savings account bank interest rate is among the best in the industry and is comparable to even fixed deposit interest rates. But that’s not all! It also slashes down the costs that are typically involved in operating a savings account. IDFC FIRST Bank Savings Account offers zero-fee banking on all commonly used savings account services. This includes –
Also read - Build your emergency fund with some of the best savings accounts
The right savings account maximises your finances
If you are looking for a new savings account, here are a few factors to consider –
Go for a bank that offers a high-interest rate. It will directly result in higher income.
Ensure that the banking services that you regularly use attract minimal charges or none.
Choose an account whose minimum balance requirement is as per your convenience.
The savings account and its features must match your financial goals and expectations from the account.
Digital banking, an all-in-one mobile banking app and customer support are facets that make a savings account user-friendly.
Simple interest versus compound interest
When it comes to interest on your accounts, there are two main types to consider: simple interest and compound interest.
Simple interest is calculated from your initial deposit amount. For example, you made a $10,000 deposit with a 5% p.a. interest rate. At the end of five years, you’ll earn $2,500 in interest, regardless of any additional deposits made.
Compound interest calculates interest on your initial deposit as well as interest earned in previous terms. For example, if you invest $10,000 at 5% p.a., you’ll earn $2,833.59 in interest, even if you don’t make any additional deposits. It’s a good idea to learn about compound interest and understand the factors that impact the amount you’ll earn.
Penerbitan Jurnal-Jurnal pada Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe di koordinir oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Apa Fungsi Net Interest Income?
Net Interest Income adalah metrik keuangan yang penting bagi lembaga keuangan karena beberapa fungsinya berikut ini.
Alat Manajemen Risiko
Net Interest Income juga berfungsi sebagai alat manajemen risiko untuk lembaga keuangan. Net Interest Income yang lebih rendah dapat mengindikasikan potensi risiko gagal bayar, dan sebaliknya.
Dengan demikian, ini membantu lembaga keuangan untuk mengidentifikasi potensi risiko kredit dan mengelola portofolio pinjaman mereka.
Regulator seringkali mewajibkan lembaga keuangan untuk mempertahankan tingkat Net Interest Income minimum untuk memastikan stabilitas keuangan mereka.
Hal ini terutama berlaku untuk bank dan lembaga penyimpanan lainnya, yang diharuskan mempertahankan tingkat Net Interest Income tertentu untuk memenuhi persyaratan likuiditas dan kecukupan modalnya.
Rumus Menghitung Net Interest Income
Rumus untuk menghitung Net Interest Income adalah:
Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga Bruto - Beban Bunga Bruto
Di mana:Pendapatan Bunga Bruto = Total bunga yang diperoleh dari pinjaman dan aset penghasil bunga lainnya seperti sekuritas, obligasi, dan investasi.Beban Bunga Bruto = Total bunga yang dibayarkan pada deposito dan kewajiban berbunga lainnya seperti pinjaman, obligasi, dan sertifikat deposito.
Dengan mengurangkan total bunga yang dibayarkan dari total bunga yang diperoleh, rumus tersebut menentukan jumlah uang yang diperoleh lembaga keuangan dari aktivitas yang menghasilkan bunga, yang mewakili Net Interest Income-nya.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pendapatan Bunga Bersih
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Pendapatan Bunga Bersih suatu lembaga keuangan, antara lain:
Tingkat suku bunga dalam perekonomian dapat berdampak signifikan terhadap Pendapatan Bunga Bersih lembaga keuangan.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya menghasilkan pendapatan bunga yang lebih tinggi yang diperoleh dari pinjaman dan aset penghasil bunga lainnya, tetapi juga biaya bunga yang lebih tinggi untuk deposito dan kewajiban berbunga lainnya.
Komposisi dan kualitas portofolio pinjaman lembaga keuangan juga dapat memengaruhi Pendapatan Bunga Bersihnya.
Pinjaman dengan kualitas lebih tinggi biasanya menghasilkan pendapatan bunga yang lebih tinggi dan kerugian kredit yang lebih rendah, yang dapat meningkatkan Pendapatan Bunga Bersih.
Sebaliknya, portofolio pinjaman berkualitas buruk dengan tunggakan dan gagal bayar yang tinggi dapat secara signifikan mengurangi Pendapatan Bunga Bersih.
Save more with a savings account
A savings account with an attractive interest rate will lead to more funds, while its monthly credit leads to faster accumulation. With zero-fee banking, you also get to keep this additional earning while enjoying banking services in a completely digital ecosystem. For these and many more exciting features, choose IDFC FIRST Bank Savings Account.
People also search for: excel power bi esg accounting balance sheet fmva real estate
Cara Menghitung Net Interest Income dan Contohnya
Katakanlah sebuah bank memiliki informasi berikut:
Pendapatan Bunga Bruto = $10 jutaBeban Bunga Bruto = $6 juta
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung Net Interest Income sebagai berikut:
Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga Bruto - Beban Bunga BrutoPendapatan Bunga Bersih = $10 juta - $6 jutaPendapatan Bunga Bersih = $4 juta
Jadi, Net Interest Income bank adalah $4 juta. Ini berarti bahwa bank telah memperoleh keuntungan sebesar $4 juta dari aktivitas menghasilkan bunga setelah membayar bunga atas deposito dan kewajiban berbunga lainnya.
Indikator Profitabilitas
Net Interest Income adalah penentu utama profitabilitas lembaga keuangan, karena mencerminkan pendapatan inti yang dihasilkan dari aktivitas pinjaman dan investasinya. Net Interest Income yang lebih tinggi menyiratkan profitabilitas yang lebih tinggi, yang penting untuk keberlanjutan jangka panjang lembaga keuangan.